.quickedit{ display:none; }

Selasa, 09 Juni 2015

Perbedaan suspensi daun dan udara

Suspensi pada semua kendaraan pasti memliki fungsi yang sama, yaitu mengurangi getaran. Tetapi dalam kondisi tertentu getaran seperti apa yang ingin dikurangi, merujuk pada dua jenis suspensi yang umum beredar pada kendaraan komersial, yaitu suspensi udara dan suspensi daun.

SUSPENSI DAUN
Dibandingkan dengan kebanyakan teknologi otomotif yang tersedia saat ini, suspensi daun tidak mengalami perubahan teknologi yang mencolok. Suspensi ini memliki bentuk plat panjang yang melekat pada chassis body, berada diatas atau dibawah as roda. Dengan susunan plat melengkung sehingga terlihat seperti busur logam.

Menurut Darmanto, kepala mekanik PT Benua Sari, ada dua tipe suspensi daun, yaitu monoleaf dan multileaf, Monoleaf biasanya menggunakan beberapa single leaf suspension, terdiri dari satu plat baja. Biasanya tebal di tengah dan meruncing di ke arah ujung dan tipe ini tidak menawarkan terlalu banyak kekuatan menahan beban sedangkan mltileaf terdiri dari beberapa plat baja dari berbagai ukuran panjang dan di tumpuk diatas satu sama lain, seperti yang sering kita lihat pada produk-produk truck keluaran mitsubishi. Semakin pendek plat baja, akan berada dibawah susunan plat dan berbentuk elips. Dalam mengurangi getaran suspensi ini memiliki ketahanan ekstra karena dapat dimodifikasi (ditambah).

SUSPENSI UDARA
Suspensi yang mengandalkan kantong udara menggantikan plat baja konvensional yang umum dipakai pada kendaraan angkutan barang. Suspensi udara memang belum luas dipakai di Indonsia. Darmanto memberikan alasan karena memang ada beberapa perusahaan yang mengunakan suspensi ini dan kebanyakan buil up. Suspensi yang mahal serta karakteristik muatan menjadi salah satu alasan kenapa masih jarang ditemui. Suspensi udara menawarkan setidaknya empat point utama:
1. Perawatan mudah disesuaikan
Suspensi udara memiliki tala (semacam indikator) untuk tingkat penggunaan. Pengaturannya tergantung tinggi rendahnya body kendaraan dan beban. Kontur medan dan trayek menjadi dasar pengaturan suspensi.

2.Kustomisasi Kinerja
Tekanan udara semakin padat, kinerja tingkat penggunaan semakin luas. setiap mekanik memiliki tujuan pengaturan suspensi disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Dengan suspensi udara, keinginan tersebut dapat diakomodasi tanpa ada perubahan komponen. Dengan menyesuaikan tekanan udara dan shock valving, kendaraan bisa nyaman dan cocok untuk semua jalur.

3. Daya tahan
Dengan penyesuaian kebutuhan, ketahanan terhadap kondisi bisa diperhitungkan sebelumnya. Beban kendaraan dan jelajah normal bisa dijadikan parameter.

4. Monitor tekanan
Kendaraan komersil masih jarang menggunakan suspensi udara. Tetapi dengan monitor tekanan lewat perangkat elektronik, mekanik dan sopir yang baru beralih ke suspensi udara bisa memahami karakteristik suspensi tanpa perlu kebingungan. (Sumber: Truck Magz, teks: Sigit Andriyono)

 

0 komentar: